Selama 2 hari pada Sabtu dan Ahad pekan lalu, Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, sibuk dengan serangkaian acara. Mulai dari seremoni perpisahan siswa santri di lingkungan pesantren hingga silaturrahim warga dan masyarakat dalam kegiatan Tarhib Ramadhan.
Selain dilakukan acara pelepasan santri tingkat SMP dan SMA yang telah sukses mengikuti Ujian Nasional (UN), juga dilakukan acara pelepasan siswa siswi SD Integral Hidayatullah Depok yang dibarengi dengan kegiatan silaturrahum antar wali siswa dan civitas pesantren.
Ketua Yayasan Pesantren Hidayatullah Depok, Ustadz Wahyu Rahman, dalam sambutannya dalam pelepasan santri, mengimbau para siswa untuk selalu menjaga tradisi kepesantrenan seperti shalat berjamaah di masjid di mana pun berada. Apalagi di musim liburan Ramadhan.
Selain itu, beliau juga mengingatkan kepada para penyelenggara pendidikan khususnya para guru untuk selalu memperbaiki niat dalam menjalankan amanahnya sebagai teladan.
Beliau menegaskan, niat yang tulus dalam memgemban amanah akan menghasilkan output yang maksimal serta berdimensi ukhrowi yang pahalanya akan terus mengalir kendati jasad telah tiada.
Sementara itu, pembina Yayasan Hidayatullah Depok, Ustadz Abu A’la Abdullah, dalam tauhsiah meyambut Ramadhan, mengingatkan pentingnya waktu dalam memanfaatkan momentum Ramadhan.
“Manfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mengoptimalkan Ramadhan kita tahun ini. Kita harus mengevaluasi kembali sambil terus berupaya agar bulan Ramadhan kita tahun ini benar-benar sukses,” ujarnya.
Dia mengatakan, salah satu tanda sukses Ramadhan yang paling bisa diukur adalah pengeluaran anggaran. Apabila pengeluaran anggaran lebih banyak ketimbang di bulan luar Ramadhan, maka berarti Ramadhannya gagal.
“Sebab, salah satu indikator Ramadhan yang berkah, adalah minimnya pengeluaran untuk keperluan-keperluan yang tidak mendesak. Kalau infak atau sedekah silahkan sebanyak-banyaknya, adapun untuk hal-hal konsumtif, tahan dulu,” ujarnya.