Annisa Farah; Menyiapkan Generasi Unggul Seperti Shalahuddin Al-Ayyubi Melalui Pendidikan Integral Berbasis Tauhid
Pendidikan adalah fondasi utama dalam membangun sebuah peradaban yang gemilang. Sejarah telah mencatat bahwa kehebatan tokoh besar seperti Shalahuddin Al-Ayyubi, sang pembebas Baitul Maqdis, tidak hadir secara instan. Ia adalah hasil dari generasi yang dibina melalui proses panjang di madrasah-madrasah yang terencana dan berkualitas. Generasi Saladin lahir dari sistem pendidikan yang menanamkan kecerdasan intelektual, keberanian mental, dan keyakinan spiritual secara seimbang.
Menyadari pentingnya pendidikan sebagai kunci kejayaan umat, Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Depok terus mengokohkan visi pendidikannya: “Pendidikan Integral Berbasis Tauhid.” Visi ini menjadi pondasi dalam menyusun seluruh aktivitas pembelajaran yang memadukan ilmu pengetahuan umum dengan nilai-nilai ajaran Islam secara terpadu.
Pelatihan Guru: Pilar Utama Pendidikan Berkualitas
Salah satu upaya strategis yang dilakukan YPP Hidayatullah Depok dalam memperkuat kualitas pendidik adalah melalui program Pelatihan Guru 40 Jam. Pelatihan ini diadakan secara berkala sejak Oktober 2022 dan telah berjalan dalam empat sesi hingga Januari 2023. Kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh tenaga pendidik dari jenjang TK, SD, SMP, hingga MA.
Mengangkat tema besar “SDI pendidikan berkualitas, sekolah maju, anak-anak cerdas dan berakhlak mulia,” pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para guru dalam hal pedagogik, sosial, kepribadian, kelembagaan, dan profesionalisme.
Hadis Nabi Muhammad SAW menjadi landasan utama kegiatan ini:
"Jika suatu urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancurannya." (HR. Bukhari)
Materi Pelatihan yang Komprehensif dan Aplikatif
Setiap sesi pelatihan dirancang dengan materi yang aplikatif. Pada bulan Oktober, pelatihan dimulai dengan pengenalan konsep pendidikan Hidayatullah dan karakteristik peserta didik. Sesi berikutnya di bulan November membahas adab guru dan manajemen internal lembaga. Desember diisi dengan penguatan kembali tentang Pendidikan Integral Berbasis Tauhid (PIBT), sedangkan Januari difokuskan pada penerapan Project Based Learning (PBL) dan Problem Based Learning (PbBL), serta penguatan dasar-dasar matematika sesuai jenjang pendidikan.
Rencananya, pelatihan ini akan terus dilanjutkan hingga mencapai target peningkatan kualitas guru secara berkelanjutan.
Menumbuhkan Guru yang Inspiratif dan Profesional
Melalui pelatihan ini, para guru tidak hanya diajak untuk mahir mengajar, tetapi juga untuk menjadi pembimbing, motivator, pelatih, dan teladan bagi peserta didik. Seorang guru harus mampu memahami karakter siswanya, menyusun perencanaan ajar yang tepat, dan berinteraksi secara bijak dengan wali murid serta masyarakat.
Seperti yang diungkapkan penulis, pelatihan ini membuka wawasan baru yang sangat berguna dalam proses belajar-mengajar. Mulai dari menyusun bahan ajar yang lebih kontekstual, mengenali karakter siswa, hingga memahami arah dan visi lembaga secara utuh.
Dengan mengikuti pelatihan ini, para guru diharapkan mampu mencerminkan kepribadian yang mantap, dewasa, arif, serta berakhlak mulia. Mereka juga perlu memiliki kemampuan komunikasi yang efektif dan membangun hubungan positif dengan semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan.
Menanti Generasi Kemenangan
Pendidikan yang ditekuni dengan serius adalah jalan menuju kejayaan umat. Generasi Shalahuddin Al-Ayyubi lahir dari pondasi pendidikan yang kokoh, dan umat Islam hari ini pun bisa meraih kejayaan serupa — asalkan serius dalam mempersiapkan sistem pendidikan yang unggul.
Dengan bekal Pendidikan Integral Berbasis Tauhid, serta guru-guru yang terus meng-upgrade diri, kemenangan itu insyaAllah bukan sekadar mimpi. Ia sedang disiapkan, ditanam dalam ruang-ruang kelas, dan suatu saat akan tumbuh menjadi peradaban yang kembali memimpin dunia.
Oleh: Annisa Farah Fadhilah
